Posted by : Anonim Jumat, 07 Juni 2013

Beberapa fase yang bisa dibedakan sampai dengan berkembangan pada ketagihan dari judi.
1. Fase Induksi dan Fase Adopsi ,Fase Induksi perkenalan dengan dunia perjudian, biasanya masih kala usia masih muda dengan orientasi, dan pengaruh pergaulan. Fase Adopsi Mengambil kebiasaan atau kebiasaan (melewati waktu luang, atau iseng).Moment ini yang menentukan terus atau tidak bermain judi.
2. Fase dari promosi, Fase dari promosi ini sudah menjadi pilihan untuk mau main judi. Jadi behaviornya (kelakuan) untuk main sudah jadi kesibukannya, karena ada motivasi pribadi yang diharapkan untuk terwujud.
3. Fase ketagihan, Perubahan tingkah laku dari bisa kontrol menjadi ketagihan judi. Dalam literatur yang paling banyak di pakai mengenai perkembangan ketagihan dengan judi, fase menang, fase kalah dan fase putus asa, dimana aksennya dalam situasi keuangan dan si penjudi.
4. Fase Memulainya, fase ini penting untuk sipemain untungnya.Makanya dalam perjudian banyak dipakai kata, “beginers luck”, Jika padapermulaannya sudah menderita kalah, maka dia tidak begitu tertarik lagi untukmain seterusnya. Karena harga diri tidak bisa menerimanya.Kalau pemain sesuaidengan harapannya, dia dalam fase menang.
5. Fase Menang, fase ini mempunyai pendirian tertentu. Pertama dia main dengan uang kecil tetapi ini cepat prosesnya dengan main besar. Nilai uang menjadi lain untuk si pemain dan uang menang menjadi status. Ini menjadi dorongan ingin menjadi lebih baik lama kelamaan menjadi integrasi dengan kelakuanrnya.Main judi belum merugikan dirinya umumnya si pemain kehilangan realitas dengan suksesnya dan merasa hebat dengan wawasannya mengenai permainan judi. Tetapi moment tertentu krusial fase berikutnya datang fase penjudi menang dengan ciri:
a. Sekali- kali main judi, bertahap semakin sering bermain.
b. Sering menang, mendapat rasa senang dan tergiur lebih sering pergi bermain
c. Taruhannya jadi lebih tinggi, untuk pemenuhan ambisi mendapat keuntungan besar.
d. Fantasi mengenai kemenangan, menyombongkan diri mengenai hasilnya.
e. Optimis yang tak pantas.
6. Fase kalah, Fase ini si pemain sudah mulai sering kalah, dia mulai mendapat perasaan bahwa dia juga bisa kalah, dengan ini harga dirinya mulai kacau. Dia hanya melihat jalan satu-satunya bermain lebih intensif, dengan harapan kekalahannya atau kerugiannya bisa kembali. Jika disinggung tentang kelakuannya bermain judi dia akan merasa tersinggung, marah dan akhirnya memperlihatkan kelakuan yang menyakitkan, seperti berbohong, menipu,dan memikir jalan keluar di sembunyikan. Problem paling besar itu bagaimana mendapat uang supaya bisa main judi.Banyak pemain dalam fase ini meminjam uang di bank, teman, korupsi untuk bisa main. Ini akan terjadi kumulatif dan terjadi fase baru untuk dia.
Ciri dari fase penjudi kalah dengan ciri:
a. Periode panjang dengan selalu kalah
b. Hanya judi yang ada dalam pikirannya
c. Merahasiakan / kebohongan., kehilangan kontrol diri
d. Di rumah tidak menyenangkan (pemarah, mudah tersinggung, mengambil barang)
e. Pinjam uang besar legal dan illegal
f. Pembayaran utang di tunda atau sama sekali tidak membayar
g. Perubahan pribadinya seperti (tarik diri, malas bekerja. Tidak bertanggung jawab pada kewajiban)
h. Kehilangan waktu untuk relasi dan keluarga
i. Tidak bisa berhenti lagi, ketagihan berat.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Diberdayakan oleh Blogger.

Your dreams..

Your dreams..

Followers

- Copyright © IF's Note -Metrominimalist- Powered by Blogger - Modified by Irfan Fadhilah -